Amat
penting untuk menjauhkan anak dari paparan asap rokok. Dan amat
bijaksana bila orangtua yang merokok mengerti hal tersebut dengan
menjauh dari anak saat akan merokok.
Penelitian terbaru dari Norwegia menemukan bahaya yang mengancam bagi para perokok pasif, terutama anak-anak.
Anak
yang terpapar asap rokok memiliki risiko dua kali lipat mengembangkan
penyakit paru-paru obstruktif kronik (POKK) kelak saat mereka beranjak
dewasa dibandingkan perokok pasif dewasa.
Penyakit
paru-paru obstruksi kronik merupakan klasifikasi luas dari gangguan
yang mencakup bronkitis kronik, bronkitis, emfisema dan asma.
Temuan
yang dipublikasikan dalam journal Respirology ini merupakan hasil
penelitian dari Haukeland University Hospital di Bergen, Norwegia
terhadap 433 pasien dewasa pengidap PPOK dan 325 pasien dewasa sehat
untuk menilai faktor risiko untuk kondisi yang menyebabkan kesulitan
bernafas dan tumbuh lebih buruk dari waktu ke waktu.
Peneliti
menemukan wanita yang sering terpapar asap rokok ketika masih kecil
memiliki risiko 1,9 kali lebih besar terkena penyakit paru-paru.
Sedangkan, pria yang sering terpapar asap rokok ketika masih kecil
memiliki risiko 1,5-1,7 kali lipat lebih besar dari pada mereka yang
tidak terkena paparan asap rokok.
"Hasil
penelitian kami menunjukkan bahwa risiko jangka panjang terkena PPOK
dapat dikurangi dengan menjauhkan anak dari paparan asap rokok," papar
peneliti Ane Johannessen dilansir melalui Everydayhealth, Selasa (20/3).
Memang
benar jika asap rokok bukanlah satu-satunya penyebab terjadinya PPOK,
sebab polusi udara dan faktor genetika juga memainkan peran. Namun
menurut peneliti, asap rokok menjadi faktor terkuat timbulnya gangguan
pada paru-paru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar