Brasil
memang tak henti-hentinya melahirkan bintang lapangan hijau dari masa
ke masa. Tak hanya itu, Negeri Samba juga dikenal memiliki jajaran
eksekutor alias sniper bola mati yang mumpuni.Saat ini di tim Brasil
memiliki Ronaldinho dan Ricardo Kaka sebagai eksekutor tendangan bebas.
Namun, duo Brasil ini bukan menjadi yang terbaik dalam sejarah penembak
jitu Selecao.
lalu,
siapa saja pesepakbola yang berhak masuk kedalam kategori sniper
terbaik dalam melakukan eksekusi tendangan bebas yang pernah di miliki
Tim Samba?
10. Rivaldo

Inilah
eksekutor terbaik untuk urusan tendangan bebas di akhir 1990an. Kaki
kiri Rivaldo sangat lihai membelokkan bola saat mengeksekusi tendangan
bebas. Tak hanya buat timnas, kemampuan magis Rivaldo ini juga diberikan
buat klub yang pernah dibelanya, Barcelona.
9. Pele

Pesona
Pele saat menggocek bola memang sedikit menutupi keahlian sebagai salah
satu eksekutor bola mati terbaik yang dimiliki Brasil. Namun, kemampuan
Pele memadukan power dan membelokkan bola juga menjadi salah satu
alasan ia ditasbihkan sebagai pebola terbaik saat ini.
8. Eder

Inilah
salah satu bintang Brasil pada 1982. Julukan The Cannon tentu dapat
menggambarkan kehebatan sepakan bebas Eder. Selama Piala Dunia Spanyol
itu, Eder berhasil mencetak dua gol. Namun, gol yang paling diingat dari
Eder terjadi saat melawan Argentina. Tembakannya saat itu dianggap yang
terbaik hingga saat ini.
7. Carlos

Tendangan
geledek Roberto Carlos akan selalu dirindukan. Bola hasil sepakan
Carlos dianggap menjadi yang tercepat dan terkeras. Tembakan Carlos
boleh jadi tak melengkung. Namun, bola sepakan si plontos ini bak
pesawat remot yang bisa meliuk kencang melewati pagar betis lawan. Itu
diperlihatkan Carlos saat Brasil melawan Prancis di Tournoi de France
1997.
Turnamen
itu dijuarai Inggris dan Brasil menjadi runner up. Sayangnya, event
segi empat yang diikuti tuan rumah Prancis, Inggris, Italia dan Brasil
itu justru jadi ajang intip kekuatan jelang Piala Dunia 1998. Panitia PD
1998 Prancis mengganti bola turnamen sehingga kehebatan Carlos tak
terlihat di Prancis.
6. dirceu:

Namanya
memang tak terlalu dikenal. Namun bagi pendukung klub Italia, Avellino,
nama Dirceu sangat harum. Gelandang serang ini berhasil mengantarkan
Avellino menduduki peringkat 8 sekaligus rekor terbaik klub pada musim
1986/1987. Namun, tendangan bebas Dirceu yang paling diingat saat Brasil
bersua Peru di Piala Dunia 1978.
5. branco:

Branco
dikenal sebagai suksesor Rivelino dan Eder dalam urusan bola-bola mati.
Kaki kiri Branco dianggap menjadi yang terbaik di akhir 1980an hingga
awal 1990an. Mantan bek kiri Porto, Genoa dan Middlesbrough ini juga
dikenal piawai menari dan menusuk di sisi kiri lapangan.
4. juninho:

Gelandang
asal Brasil ini diklaim sebagai salah satu eksekutor tendangan bebas
terbaik dalam 10 tahun ini. Hingga November 2008, gelandang 33 tahun ini
tercatat mencetak 40 gol dari tendangan bebas selama tujuh tahun
karirnya di Olympique Lyon.
3. rivelino:

Rivelino
menjadi pemain yang paling ditakuti kiper manapun. Julukan ‘Atomic
Kick’ tentu cukup jelas menggambarkan seorang Rivelino. Kaki kirinya
mungkin tak terlalu lihai membuat tendangan voli saat mengeksekusi bola
mati. Tapi, Rivelino dikenal sebagai salah satu pencetus tendangan
pisang dalam sejarah sepakbola.
2. didi:

Tendangan
bebas mematikan milik Didi mengantarkannya sebagai Pemain Terbaik di
Piala Dunia 1958. Dia dianggap salah satu master tendangan bebas di
Brasil. Tendangan bebas mantan pemain Fluminense, Botafogo dan Real
Madrid ini memang sulit ditebak. Dari 20 gol yang dicetaknya buat
Selecao, dan terakhir inilah pemenang nya...
1.Zico

Zico
boleh kalah tenar dari Pele. Tapi, ada satu hal yang membuat Zico lebih
baik dari pendahulunya itu. Membunuh lewat bola mati menjadi kelebihan
seorang Zico. Pemilik nama lengkap Arthur Antunes Coimbra ini dikenal
mempunyai tembakan tendangan bebas yang bervariasi.
Klub
macam Flamengo, Udinese, Sumitomo Metals dan Kashima Antlers pernah
dimanjakan dengan gol-gol tendangan bebas Zico. Gol terbaiknya terjadi
saat Piala Dunia Spanyol 1982 melawan Skotlandia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar